Analisa Komoditi - 6 Juli 2011

Analisa Komoditi - 6 Juli 2011

Harga minyak dunia melonjak pada hari Selasa setelah Barclays Capital menaikkan proyeksinya untuk harga minyak dunia pada tahun 2012. Untuk kontrak Brent, BarCap menaikkan proyeksinya sebesar $10 menjadi $115 per barrel untuk 2012 dan untuk US light crude prediksi BarCap berada di $110, naik $4. Prediksi BarCap untuk 2011 tidak berubah dengan prediksi Brent berada di $112, sedangkan US crude diturunkan prediksinya sebesar $6 menjadi $100. Beberapa waktu sebelumnya, Deutsche Bank menurunkan prediksi harga minyak Brent untuk sisa tahun 2011 ini menjadi sebesar $114 dari $117.50 sementara untuk prediksi hingga 2015, diperkirakan Brent akan menjadi $125. Sedangkan untuk US light crude, Deutsche Bank memprediksi harga akan cenderung berada di kisaran $100.

Revisi analisa dari BarCap cenderung berdampak positif bagi harga minyak hingga mendorong kontrak berjangka Brent untuk bulan Agustus menjadi $113.61 per barrel atau naik $2.22 per barrel. Kontrak US light crude ditutup naik $1.95 per barrel menjadi $96.89 per barrel.

Naiknya harga minyak pada hari Selasa kemarin mendorong MACD hingga semakin mendekati garis nol dan juga mengangkat nilai RSI melewati puncak sebelumnya sehingga membentuk pola bullish divergence. Meskipun masih dini untuk menyimpulkan telah terjadi pembalikan arah pada harga minyak, namun untuk jangka pendek diperkirakan kontrak US crude akan mencoba naik lebih lanjut hingga $99.00 sebelum nantinya akan terus melaju hingga $102.00. Support terdekat ada di $96.70 dengan support yang lebih signifikan berada di $95.50.
Berita lainnya datang dari Exxon Mobil yang dikabarkan belum memiliki rencana untuk perbaikan jaringan pipanya di Montana yang sementara ini ditutup sejak minggu lalu. Dikatakan bahwa baik Exxon maupun pihak pemerintah masih menyelidiki penyebab terjadinya insiden ini.

Data mingguan dari American Petroleum Institute pada hari Rabu akan memberikan gambaran arah pergerakan harga minyak selanjutnya dengan perkiraan bahwa simpanan minyak mentah domestic di Amerika mengalami penurunan sejumlah 2.3 juta barrel untuk periode pekan lalu. Sementara itu, simpanan bensin diprediksi hanya berubah tipis pada minggu lalu dibandingkan dengan pekan sebelumnya.

Harga emas kembali menanjak di atas $1,500 setelah pasar dikejutkan oleh diturunkannya peringkat kredit Portugal oleh Moody’s dan juga laporan dari Moody’s seputar utang pemerintah daerah China yang diperkirakan jauh lebih besar dari yang dilaporkan pemerintah. Harga spot emas naik menjadi $1,515.19 setelah sehari sebelumnya ditutup di $1,495.54, sementara untuk kontrak berjangka emas periode Agustus ditutup naik $30.10 di $1,512.70 atau melonjak 2.03%.

Kembalinya harga emas di atas EMA 50 hari dan di atas $1,514 telah mengubah outlook jangka pendeknya menjadi kembali NETRAL. Resistance terdekat ada di $1,517.95 diikuti oleh $1,527.30. Namun, meskipun kondisi jangka pendek berganti ke NETRAL kenaikan tajam kemarin akan cenderung diikuti oleh koreksi yang diprediksi akan membawa harga emas kembali ke $1,508.45. Level $1,500 akan kembali menjadi support utama seperti sebelumnya.

Berdasarkan laporan dari National Audit Office of China yang berisikan data utang pemerintah daerah di China minggu lalu diketahui bahwa total utang berjumlah 10.72 triliun RMB atau 27% dari GDP China pada tahun 2010. Meskipun pemerintah China mengatakan bahwa jumlah ini ada pada level yang stabil, Moody’s menganggap hal ini mengkhawatirkan karena diperkirakan jumlah yang sebenarnya adalah sekitar 33% lebih tinggi dari data yang disampaikan oleh pemerintah. Jika gagal ditangani dari sekarang, Moody’s merisaukan hal ini akan menjadi bom waktu bagi sistem perbankan China dan pada akhirnya akan mampu mendorong dilakukannya bailout oleh pemerintah China.

Portugal diperkirakan akan menjadi sorotan dalam waktu dekat sehubungan dengan penurunan peringkat kreditnya oleh Moody’s. Setelah S&P menempatkan Yunani pada status ‘selective default’ akibat dilakukannya rollover pada utang Yunani, penurunan peringkat kredit Portugal akan memunculkan kembali bayang-bayang krisis fiskal Eropa mengingat masih ada Irlandia, Portugal dan Spanyol. Italia juga berpotensi mendapat sorotan mengingat lambatnya pertumbuhan ekonomi yang dikhawatirkan tidak akan mampu mengimbangi pengeluaran pemerintah. Upaya pengetatan anggaran oleh pemerintahan PM Berlusconi diperkirakan bakal mendapat tentangan keras mengingat tidak populernya PM Italia ini.

Sementara itu dilaporkan dari IMF bahwa Yunani dan Tajikistan meningkatkan cadangan emas mereka sebesar 0.03 ton dan 0.05 ton di bulan Mei, sedangkan Mexico menjual 0.19 ton.

Di sisi penawaran, aksi mogok yang rencananya akan dilakukan oleh para pekerja tambang di Afrika Selatan dan juga aksi mogok yang telah terjadi di tambang emas milik Freeport-McMoran di Indonesia juga telah dikhawatirkan akan mengganggu produksi emas dalam jangka pendek.